Kamis, 19 Oktober 2017

PROFESI DI BIDANG KESENIAN

Banyak orang menganggap pekerjaan di bidang seni kurang menjanjikan. Tapi saat ini, padangan tersebut sudah tidak lagi relevan. Mengapa demikian? Karena sekarang para pekerja seni perlahan mendapatkan apresiasi yang tinggi seperti komikus, produser jingle, Artis cover lagu populer, pelukis, stand up comedian dan bahkan guru kesenian.

Komik humor

Pada masanya, komikus lokal sempat berjaya. Namun, di awal tahun 2000an pamor komik lokal mulai tergeser dengan komik-komik luar negeri. Sempat diprediksi bakal mati dalam waktu yang lama, kini komikus lokal bangkit dengan memanfaatkan media sosial dan chat messenger.
Terutama untuk komik bergenre humor, komikus lokal berhasil menjadi terkenal dan bisa dibilang cukup sukses. Lihat saja komik lucu karya tahilalat, dagelan, dan sebagainya. Kepopuleran mereka di media sosial dan chat messenger menarik banyak pengiklan dan uang pun mulai berdatangan.

Produser jingle

Kamu tahu kan kalau beberapa iklan memiliki lagu atau jingle khusus yang jadi trademark? Perlu kamu ketahui, dibalik itu semua ada yang berjasa. Siapa lagi kalau bukan produser jingle tersebut? Menjadi seorang produser jingle apalagi untuk brand-brand terkenal bisa menghasilkan uang hingga puluhan juta hanya untuk satu lagu loh.

Artis cover lagu populer

Dulu belum banyak orang tahu bahwa mengcover lagu dapat menghasilkan banyak uang dan bisa bikin kaya raya. Namun, semua pandangan itu berubah ketika banyak sekali artis cover lagu yang jadi terkenal. Sebut saja artis luar seperti Boyce Avenue, Shabrina atau artis lokal terkenal yaitu G.A.C yang memulai karier dari mengcover lagu-lagu populer.

Pelukis

Kalau yang satu ini bisa dibilang cukup kontroversial. Bila ingin menjadi pelukis sukses dibutuhkan mental dan keyakinan kuat. Jalan terjal bakal dilalui kalau ingin meraih pendapatan lewat hobi dan kecintaan dari melukis.
Tahukah kamu bahwa di Indonesia lukisan termahal berhasil mencapai harga sebesar Rp 85,7 miliar. Lukisan tersebut bahkan membuat pelukisnya, Sudjono memecahkan rekor di Asia tenggara.

Stand up comedian

Belakangan profesi pelawak sedang naik daun. Lihat saja, beberapa stasiun televisi telah mengadakan kompetisi stand up comedy sebagai wadah para Stand up comedian untuk beraksi. Kalau sudah terkenal, bisa dibilang profesi satu ini setara dengan artis-artis di stasiun televisi.
Guru kesenian

Seni atau pendidikan seni memiliki peran dan fungsi yang penting bagi pendidikan secara umum. Dengan kata lain dalam perspektif pendidiakan, seni di pandang sebagai alat atau sarana untuk mencapai sasaran pendidikan.
Pendekatan melului seni ini terasa sangat penting dan jelas peranannya dapat di amati di jenjang pendidikan dasar dan prasekolah. Keterampilan memggambar di jadikan sebagai alat atau sarana berhitung. Dengan demikian siswa dapat belajar dengan seni.
Dengan merujuk bahwa pendekatan pendidikan melalui seni itu pada dasarnya menggunakan seni sebagai media atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka dalam pelaksanaanya lebih menekankan pada segi proses dari pada hasil. Penekanan pada segi proses menjadikan sasaran belajar pendidiakan seni tidak mengharapkan anak didik menjadi pandai menggambar, melukis, atau mematung. Oleh karena itu pendekatan pendidikan melalui seni dalam implementasi pembelajarannya menekankan ada eksplorasi dan eksperimentasi, merangsang keingintahuan dan sekaligus menyenangkan bagi anak.
Selain itu seni dapat menumbuhkan sikap toleransi, demokrasi, dan beradab, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat majemuk, mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, ketrampilan, serta mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi dan dalam memamerkan dan mempergelarkan karya seni. Sedangkan pada pengorganisasian materi pendidikan seni menggunakan pendekatan terpadu, yang penyusunan kompetensi dasarnya dirancang secara sistemik berdasarkan keseimbangan antara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu, ditekankan di dalam sistem pendidikan seni diharapkan seni bisa membawa sebuah visi dan misi kehidupan damai pada masyarakat pluralisme di Indonesia, agar tidak mendapat benturan budaya antara satu dengan lainnya dimasa krisis saat ini.
Tak dapat dipungkiri seni selalu ada disekitar kita. Karena itu, ada baiknya Anda menggunakan seni untuk perkembangan kecerdasan anak. Berikut ini sejumlah manfaat bila anak belajar seni:
  • Anak jadi lebih mudah menyerap masukan dan saran yang diberikan.
  • Kepekaan terhadap alam menjadi lebih baik karena terbiasa membuat sesuatu yang indah.
  • Memberikan kesenangan dan dapat membantu buah hati mempelajari berbagai ketrampilan yang perlu dikuasai, atau sesuatu dengan bakat mereka.
  • Membantu anak mengekspresikan dan mengembangkan kreatifitasnya dengan bebas.
  • Anak mampu mengendalikan emosi, perasaan sedih atau senang. Emosi itu dapat di curahkan melalui karya seni yang mereka hasilkan.
  • Imajinasi anak bisa berkembang lewat karya yang dihasilkan.
  • Membangun perasaan pada anak dan memberi banyak pengalaman seni kreatif.
  • Apresiasi mereka terhadap keindahan akan tumbuh dan berkembang dalam dirinya. Kalau kepekaan itu sudah tumbuh, anak bisa menghasilkan karya yang bagus.
  • Pendidikan seni bisa memberi pengaruh positif dalam hal persepsi emosi anak.

Pendidikan Seni, khususnya seni rupa hadir sebagai bagian integral dari prinsip pendidikan. Artinya, pendidikan seni rupa sebagai bagian dari pendidikan umum yang mendapat kewajiban (tugas )utama melatih kepekaam rasa: estetis(keindahan),maupun apresiasi seni, melalui pembelajatan praktek berkarya seni rupa. Pembelajaran seni rupa yang dimaksudkan adalah pendidikan untuk anak yang didasari oleh pembinaan intelegensi rupa (visual intelligenci) dengan kemampuan memahami objek secara komprehensifmaupun detail. Pemahaman terhadap objek dengan kinerja belajarnya melalui pengamata, asosiasi, pemahaman bentuk akhirnya berekspresi.
Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut. Pemahaman tentang seni adalah merupakan ekspresi pribadi dan seni adalah ekspresi keindahan.
Seperti yang dikemukakan oleh Cut Kamaril Wardani Surono (200:3), pendidikan seni yaitu:
1. Pendidikan seni adalah sebuah cara atau strategi menamkan pengetahuan dan ketrampilan, dengan cara mengkondisikan anak atau siswa menjadi kreatif, inovatif, dan mampu mengenali potensi dirinya secara khas (karakteristiknya) serta memiliki sensitivitas terhadap berbagai perubahan sosial budaya dan lingkungan.
2. Pendidikan kesenian adalah kegiatan membuat manusia agar mampu bertahan hidup dan mampu menunjukkan jati dirinya di masa depan. Maka kemampuan beragam bahasa (multi Ianguage) perlu dikembangkan melalui pendidikan untuk menghadapi pesatnya perkembangan kemampuan berbahasa non verbal: bunyi, gerak, rupa dan perpaduannya. Melalui kemampuan beragam bahasa seni (artistik), manusia diharapkan mampu memahami dan berekspresi terhadap citra budaya sendiri dan budaya lain (multi cultural). Pendidikan seni juga memiliki wacana multidimensional artinya pendidikan seni memiliki cakupan yang luas baik yang berkaitan dengan masalah budaya ataupun ilmu pengetahuan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kurikulum Depdiknas, dalam kurikulum 2004, merumuskan peranan seni secara terpadu, yaitu:
Mata pelajaran kesenian memiliki fungsi dan tujuan menumbuhkembangkan sikap toleransi, demokrasi, beradap, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat yang majemuk, yang mengembangkan kemampuan imajinatif, intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan, serta mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi, memamerkan dan mempergelarkan karya seni (Depdiknas, 2003: 7).

Pada bagian rasional, secara jelas peranan pendidikan kesenian khusunya seni rupa dalam konteks pendidikan untuk mengoptimalkan seluruh potensi siswa secara komprehensif. Hal ini menjadi dasar pertimbangan bahwa mata pelajaran seni rupa perlu diberikan di sekolah dengan pertimbangan:
1.    Pembelajaran seni rupa memiliki peranan dalam pembentukan pribadi siswa yang harmonis dalam logika, rasa estetis, dan artistikanya, serta etikanya dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan siswa dalam mencapai kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan adversitas (AQ), dan kreativitas (CQ), serta kecerdasan spiritual dan moral (SQ) dengan cara mempelajari elemen-elemen, prinsip-prinsip, proses dan teknik berkarya sesuai dengan nilai-nilai budaya dan keindahan serta sesuai dengan konteks sosial budaya masyarakat sebagai sarana untuk menumbuhkan sikap saling memahami, menghargai, dan menghormati.
2.    Pembelajaran seni rupa memiliki peranan dalam pengembangan kreativitas, kepekaan rasa dan indrawi, serta kemampuan berkesenian melalui pendekatan belajar dengan seni, belajar melalui seni, dan belajar tentang seni.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar