Kejamnya Waktu Subuh
Saya
yakin di antara kita sudah mengetahui
keistimewaan waktu subuh.
Hari ini ada baiknya kita melihat waktu Subuh dengan kacamata yang lain,
yaitu dari bahaya waktu Subuh bila kita tidak dapat memanfaatkannya.
Allah
bersumpah dalam Al Fajr : “Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al
Falaq Allah mengingatkan: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang
menguasai waktu subuh”.
Ada
apa dibalik waktu Subuh? Mengapa Allah bersumpah demi waktu Subuh? Mengapa harus
berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat
berbahaya?
Ya,
ternyata waktu Subuh benar-benar sangat berbahaya!
Waktu Subuh lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api.
Waktu Subuh lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan.
Waktu Subuh lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin…
Waktu Subuh lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api.
Waktu Subuh lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan.
Waktu Subuh lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin…
Jika
ada sekawanan perampok menyatroni rumah anda, dan mengambil paksa semua barang
anda. Emas dan semua perhiasan di gondolnya. Uang cash puluhan juta ditilepnya.
Laptop, yang berisi data-data penting anda juga diembatnya. Eh, mobil yang
belum lunas juga digasaknya. Bagaimana rasa pedih hati anda menerima kenyataan
ini?
Ketahuilah,
bahwa waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu. Karena jika anda tertindas
sang waktu Subuh sampai melalaikan shalat fajar, maka anda akan menderita
kerugian lebih besar dari sekedar laptop dan mobil. Anda kehilangan dunia dan
segala isinya. Ingat, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala
isinya” (HR Muslim).
Waktu
Subuh juga lebih menyengsarakan dari sekedar kemiskinan dunia. Karena bagi
orang-orang yang tergilas waktu Subuh hingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah
di masjid, maka hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya
mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja pahala shalatnya.
“…dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia
bagaikan shalat semalam suntuk” (HR Muslim). Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai
dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Fantastis! Shalat selama
sepuluh jam, atau kurang lebih 150 kali shalat! Betapa agung fadilah shalat
Subuh berjamaah ini. Betapa malangnya orang yang tergilas waktu Subuh,
orang-orang yang mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.
Waktu
Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa
demikian? Tahukah anda bahwa nabi menyetarakan dengan orang munafik bagi yang
tidak mampu melaksanakan shalat Subuh berjamaah?
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik,
kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan
keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat
berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).
Orang
yang tergerus waktu Subuh hingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat
berjamaah adalah orang yang dalam keadaan bahaya, karena disetarakan dengan
orang munafik. Padahal, ancaman bagi orang munafik adalah neraka Jahannam. “Sesungguhnya
Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam
Jahannam” (An Nisa:140).
Bukankah
Jahannam lebih berbahaya dari sekedar kobaran api yang disiram bensin?
Nah,
agar tidak merasakan tindasan waktu Subuh yang lebih kejam dari perampokan,
agar tidak terkena gilasan waktu Subuh yang lebih menyengsarakan dari derita
kemiskinan, dan agar tidak tertelan gerusan waktu Subuh yang lebih berbahaya
dari kobaran api, maka: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang
menguasai waktu subuh” (Al Falaq:1). Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh
sebaik-baiknya. Lakukan shlat
sunnah(shalat fajar) dan shalat
berjamaah di masjid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar