Manusia Mahluk Budaya
Manusia
adalah mahluk budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan,
kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya, manusia
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya
maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan
pikirannya manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia
mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai
kebahagiaan.
Dari
hasil penelitian manusia meninggalkan jejak fisik seperti peralatan yang
digunakan. Manusia lebih dari berang-berang yang menciptakan bendungan air yang
kokoh maka dari itu manusia di ssebut mahluk budaya.
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar”. Kebudayaan sebagai tatanan
pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, makna, hirarkhi, agama,
waktu, peranan hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan
milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui
usaha individu dan kelompok.
Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pula
kehidupan. Pola kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan pola
kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir dan gerak social. Dengan
memfungsikan akal budinya dan pengetahuan kebudayaannya, manusia bias
mempertimbangkan dan menyikapi problema budayanya.
Dalam
koridor menjalin kesatuan dan persatuan bangsa, dan mengangkat citra kehidupan
manusia, perlu adanya upaya yang tangguh dan kokoh. Sebab, tanpa upaya tersebut
niscaya kita hanya mengenang masa silam dan mengubur masa depan dari lahirnya
sebuah peradaban. Dalam hal ini kita sebagai bangsa yang dikenal sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
Jika kesenian merupakan kebutuhan dasar manusia secara kodrati dan unsur pokok dalam pembangunan manusia Indonesia. Tanpa kesenian, manusia akan menjadi kehilangan jati diri dan akal sehat. Sebab, kebutuhan manusia itu bukan hanya melangsungkan hajat hidup semata, tetapi juga harus mengedepankan nilai-nilai etika dan estetika. Untuk wujudkan manusia dewasa yang sadar akan arti pentingnya manusia berbudaya, obat penawar itu barangkali adalah kesenian.
Unsur penciptaan manusia sebagai proses adalah konteks budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar