Dua Kunci
Dasar Menuju Shalat Khusyu
Jika shalat khusyu tidak berhasil diraih, maka shalat
menjadi rutinitas yang menjemukan. Karena itu, belajar shalat khusyu merupakan solusi agar shalat tidak lagi menjadi beban
harian. Jika orang lain dapat menghadirkan ketenangan, kenyamanan dan
kebahagiaan melalui teraphy, meditasi dan sejenisnya, maka shalat khusyu lebih
mampu mendatangkan lebih dahsyat dari itu.
Contoh
nyata adalah sayidina Ali yang tidak merasakan sakit sedikitpun ketika anak
panah yang menancapnya dicabut saat melaksanakan shalat. Hal ini hanya dapat
dijelaskan dengan satu alasan: shalat khusyu jauh lebih dahsyat dibanding
teraphy atau meditasi manapun. Anda tentu setuju, bukan?
Ibadah
shalat adalah rangkaian gerakan dan posisi tubuh yang diciptakan Allah. Allah
sang pencipta manusia pasti tahu persis “teraphy” yang paling cocok dan
bermanfaat untuk tubuh manusia. Itulah shalat, sebuah rangkaian cara yang
merupakan anugerah dari Allah untuk memperbaiki tubuh dan hati manusia, untuk
kebahagiaan manusia.
“Sungguh
beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu yang khusyu dalam shalatnya” (QS
Al Muminun: 1-2). Inilah bukti bahwa shalat adalah anugerah Allah untuk
kebahagian manusia. Ayat ini juga memberi kepastian bahwa shalat khusyu adalah
anugerah untuk seluruh mukmin, untuk kita semua. Shalat khusyu bukan hanya
untuk para nabi dan sahabatnya.
Kisah
Sayidina Ali di atas adalah salah satu bukti kenikmatan shalat khusyu. Bukti
tersebut, tentu bukanlah sebagai satu-satunya kriteria shalat khusyu. Kalau
kita anggap shalat khusyu harus seperti itu, maka kita akan merasa bahwa shalat
khusyu amat sulit dijangkau. Bukankah Allah telah berjanji tidak akan membebani
kita, kecuali kita disanggupkan-Nya?
Kita
akan mendapatkan kadar kenikmatan shalat khusyu yang berbeda-beda, sesuai
dengan ilmu dan kegigihan usaha kita masing-masing. “Sesungguhnya ada seseorang
yang mengerjakan shalat dimana dia tidak mendapatkan nilai shalatnya kecuali
1/10, 1/9, 1/8, 1/6, 1/5, 1/4, 1/3, atau 1/2-nya” (HR Abu Daud, Nasai).
Jadi, dua kunci dasar untuk meraih
shalat khusyu adalah:
1. Yakin, bahwa shalat khusyu dapat diraih oleh siapa saja.
Tanpa keyakinan ini, maka gerbang menuju shalat khusyu tertutup rapat. Sebab, seseorang akan berusaha mendapatkan sesuatu hanya untuk sesuatu yang yakin dapat diraihnya.
1. Yakin, bahwa shalat khusyu dapat diraih oleh siapa saja.
Tanpa keyakinan ini, maka gerbang menuju shalat khusyu tertutup rapat. Sebab, seseorang akan berusaha mendapatkan sesuatu hanya untuk sesuatu yang yakin dapat diraihnya.
2. Gigih dalam belajar shalat
khusyu.
Kegigihan inilah yang menentukan tingkat keberhasilan kita. Jika kita malas dan asal-asalan dalam belajar shalat, jangan pernah bermimpi dapat meraih nikmatnya shalat khusyu.
Kegigihan inilah yang menentukan tingkat keberhasilan kita. Jika kita malas dan asal-asalan dalam belajar shalat, jangan pernah bermimpi dapat meraih nikmatnya shalat khusyu.
Oleh karena itu kita harus benar-benar yakin
dan gigih dalam melaksanakan sholat karena itu adalah dua kunci dasar untuk
meraih sholat khusyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar